Nama : DEWI LESTARI
Kelas : 1EB04
Npm : 21211958
Tugas
- Strategi pembangunan Indonesia ?
Dalam strategi pembangunan Indonesia yang baru diperlukan
paradigma baru yang berupa pembangunan manusia Indonesia yang berwawasan. Dalam
kependudukan dan lingkungannya dengan meningkatkan mutu kesehatan, pendidikan
dan pembelajaran, dan pendapatan keluarga. Dengan meningkatkan mutu tersebut
masyarakat Indonesia tidak akan berada dalam kondisi keterpurukan yang
terparah.
Rencana Strategis yang dapat digunakan dalam meningkatkan mutu
Kesehatan yaitu dengan memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
terutapa kepada Ibu dan Anak dengan melibatkan peran Pemerintah dan Masyarakat,
Pemberdayaan tenaga Medis dan Non Medis. Dengan jumlah dan persebaran tenaga
Medis dan Non Medis setidaknya akan meningkatkan efektifitas yang berupa
pemberdayaan peran dan fungsi mereka dalam hal Perhatian pada kesehatan untuk
Ibu, Anak dan Remaja dalam menurunkan tingkat kematian Ibu, anak dan
remaja, Peningkatan mutu bidan mandiri dan tenaga paramedis terlatih, bidan
mandiri yang diberdayakan untuk memberikan motivasi kb dan kesehatan,
melanjutkan upaya menurunkan angka kematian ibu hamil dan melahirkan (aki)
dengan: melanjutkan gerakan ibu sehat se jahtera yang telah diluncurkan tahun
1995. Melanjutkan gerakan sayang ibu yang juga telah dilaksanakan secara lintas
sektor. Melanjutan upaya "safemotherhood initiative" yang berspektrum
luas dan menarik partisipasi kalangan
Dalam hal Pendidikan, pembelajaran dan pelatihan dengan:
Pengembangan model sekolah unggulan terutama untuk melayani
anak-anak terlantar dan kurang beruntung (community college), memberikan
perhatian khusus bagi anak perempuan, mempersiapkan anak perempuan untuk mampu
menentukan pilihan, wajib belajar 9 tahun, pelatihan usaha mikro, adanya
latihan ketrampilan dl sekolah akan merupakan awal dari keterampilan nyata
dilapangan dikemudian hari, penggunaan produksi dalam negeri. Untuk itu
diperlukan dukungan sekolah dan orang tua dan bantuan belajar untuk anak
perempuan
agar sekolah lebih tinggi, selain itu untuk memperbaiki kesetaraan
gender dalam upaya pengentasan kemiskinan dengan adanyaProgram khusus untuk
generasi muda dengan memberi perhatian khusus untuk anak keluarga yang
kurang mampu (under-privileged), memberi muatan program kesehatan reproduksi
untuk siswa dan putus sekolah. (misalnya napza, hiv/aids). Program untuk
generasi muda dapat dilaksanakan melalui berbagai saluran dan program
terkait, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam hal Membangun kemandirian ekonomi keluarga
Hal ini bertujuan untuk memperbaiki ekonomi keluarga melalui
orientasi pasar setempat khususnya membangun jejaring antar para ibu dl
pedesaan dengan menggunakan pola gotong royong dalam membangun ekonomi keluarga
dalam kelompok serta memberikan dukungan manajemen dan alokasi sumber dana
antara lain dengan cara menarik/membuka peluang investasi pengusaha di
perkotaan dan pedesaan
Meningkatkan mutu lingkungan hidup dan sarana prasarana yang
memadai, dengan memperhatikan :
- Meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk berperilaku menjaga dan melestarikan sumber daya alam
- Mengadakan pengawasan yang
intensip dan penegakan hukum terhadap perusak lingkungan
- Meningkatkan kesadaran para
perencana dan pengambil keputusan untuk memperhatikan tata ruang bagi
pembangunan
- Meningkatkan kesadaran
masyarakat pentingnya dalam membangun rumah dan fasilitas umum yang sehat
-
Hal-hal yang memacu keberhasilan
- Mengembangkan partisipasi di
masyarakat dengan melalui peningkatan kegiatan organisasi wanita setempat
(community-based organization dan private voluntary organization)
- Mengembangkan kepemimpinan
yang unik untuk daerah setempat
- Mengembangkan pelayanan
mandiri dalam berbagai segi kehidupan
2. strategi pertumbuhan strategi pembangunan
dengan pemerataan
strategi pendekatan kebutuhan pokok ?
Strategi
Pertumbuhan
strategi
pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal,
serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat,
sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan
eknomii akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah
(trickle-down-effect) pendistribusian kembali.
jika terjadi
ketimpangan atau ketidakmerataan, hal tersebut merupakan prasyarat terciptanya
pertumbuhan ekonomi
Strategi
Pembangunan dengan Pemerataan
Inti dari konsep
ini yaitu dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial
engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaac induk, dan paket
program terpadu.
Strategi
Ketergantungan
Inti dari konsep
ini adalah untuk membebaskan suatu negara dari kemiskinan yang lebih disebabkan
karena adanya ketergantungannegara tersebut dari pihak/negara lain, maka perlu
mengarahkan upaya pembangunan ekonomi. Langkah yang dapat ditempuh diantaranya:
meningkatkanproduksi nasional disertai dengan penigkatan kemampuan dalam bidang
produksi, lebih mencintai produk nasional, dan sebagainya.
Strategi yang
Berwawasan Ruang
Strategi ini
dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab-sebab kurang
mampunya daerah miskin berkembang seperti daerah maju dikarenakan kemampuan/pengaruh
menyebar dari kaya ke miskin (spread effects) lebih kecil dari pada terjadinya
aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (back-wash effect).
Strategi
Pendekatan Kebutuhan Pokok
Strategi ini
dikembangkan Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) tahun 1975 yang bertujuan dari
strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal dengan
menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika
pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran.
Pemilihan strategi yang akan
digunakan dalam proses pembangunan sangat dipengaruhi dengan tujuan yang hendak
dicapai. Jika tujuannya menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi
ketergantunganlah yang mungkin digunakan. Tetapi jika tujuannya pemerataan
pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang sebaiknya digunakan.
Strategi
Pembangunan Ekonomi Indonesia
Pada awal orde baru, strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan oerbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha-usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tinggi (hyper inflasi). Strategi pembangunan di Indonesia tidak mengenal perbedaan strategi ekstrem. Sebagai contoh selain strategi pemerataan pembangunan, tidak mengabaikan strategi pertumbuhan, dan strategi yang berwawasan ruang.
Strategi-strategi tersebut kemudian dipertegas dengan ditetapkannya sasaran dan titik berat setiap Repelita, yaitu :
Pada awal orde baru, strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan oerbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha-usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tinggi (hyper inflasi). Strategi pembangunan di Indonesia tidak mengenal perbedaan strategi ekstrem. Sebagai contoh selain strategi pemerataan pembangunan, tidak mengabaikan strategi pertumbuhan, dan strategi yang berwawasan ruang.
Strategi-strategi tersebut kemudian dipertegas dengan ditetapkannya sasaran dan titik berat setiap Repelita, yaitu :
Repelita I: titik
berat pada sektor pertanian dan industri
Repelita II:
titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah
bahan mentah menjadi bahan baku
Repelita III:
titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan
industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi
Repelita IV:
titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju
swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan
mesin-mesin industrui sendiri, baik industri ringan yang akan terus
dikembangkan dalam Repelita-Repelita selanjutnya.
Perencanaan
Pembangunan
Manfaat perencanaan :
Manfaat perencanaan :
Diharapkan
terdapat suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan
kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan
Dapat dilakukan
suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui.
Perkiraan dilakukan mengenai potensi dan prospek pengembangan, juga mengenai
hambatan dan resioko yang mungkin dihadapi
Memberi
kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau
kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang baik
Dapat dilakukan
penyusunan skala prioritas, memilih urutan dari segi pentingnya suatu tujuan,
sasaran maupun kegiatan usahanya
Akan ada suatu
alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi
Perkembangan
ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat
ditingkatkan
Dapat dicapai
stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur
Periode
perencanaa pembangunan :
Sebelum orde baru
periode 1945 –
1950
periode 1951 –
1955
periode 1956 –
1960
periode 1961 – 1966
Setelah orde baru
Periode Repelita
I : 1969/70 – 1973/74
Periode Repelita
II : 1974/75 – 1978/79
Periode Repelita
III : 1979/80 – 1983/84
Periode Repelita
IV : 1984/85 – 1988/89
3. jelaskan
arti pengangguran dan inflasi serta jelaskan keterkaitan antara pengangguran
dan inflasi ?
Apa itu pengangguran? Pengangguran adalah
suatu kondisi di mana orang tidak dapat bekerja, karena tidak tersedianya
lapangan pekerjaan. Ada
berbagai macam tipe pengangguran, misalnya pengangguran teknologis,
pengangguran friksional dan pengangguran struktural. Tingginya angka
pengangguran, masalah ledakan penduduk, distribusi pendapatan yang tidak
merata, dan berbagai permasalahan lainnya di negara kita menjadi salah satu
faktor utama rendahnya taraf hidup para penduduk di negara kita. Namun yang
menjadi manifestasi utama sekaligus faktor penyebab rendahnya taraf hidup di
negara-negara berkembang adalah terbatasnya penyerapan sumber daya, termasuk
sumber daya manusia. Jika dibandingkan dengan negara-negara maju, pemanfaatan
sumber daya yang dilakukan oleh negara-negara berkembang relatif lebih rendah
daripada yang dilakukan di negara-negara maju karena buruknya efisiensi dan
efektivitas dari penggunaan sumber daya baik sumber daya alam maupun sumber
daya manusia. Dua penyebab utama dari rendahnya pemanfaatan sumber daya manusia
adalah karena tingkat pengangguran penuh dan tingkat pengangguran terselubung
yang terlalu tinggi dan terus melonjak. Pengangguran penuh atau terbuka yakni
terdiri dari orang-orang yang sebenarnya mampu dan ingin bekerja, akan tetapi
tidak mendapatkan lapangan pekerjaan sama sekali.
Apa itu
inflasi ? inflasi adalah adalah indikator pergerakan harga-harga barang
dan jasa secara umum, yang secara bersamaan juga berkaitan dengan kemampuan
daya beli. Inflasi mencerminkan stabilitas harga, semakin rendah nilai suatu
inflasi berarti semakin besar adanya kecenderungan ke arah stabilitas harga.
Namun masalah inflasi tidak hanya berkaitan dengan melonjaknya harga suatu
barang dan jasa. Inflasi juga sangat berkaitan dengan purchasing power atau
daya beli dari masyarakat. Sedangkan daya beli masyarakat sangat bergantung
kepada upah riil.
Keterkaitan pengangguran dengan inflasi , Ada empat faktor yang
menentukan tingkat inflasi. Pertama, uang yang beredar baik uang tunai maupun
giro. Kedua, perbandingan antara sektor moneter dan fisik barang yang tersedia.
Ketiga, tingkat suku bunga bank juga ikut mempengaruhi laju inflasi. Suku bunga
di Indonesia termasuk lebih tinggi dibandingkan negara di kawasan Asia.
Keempat, tingkat inflasi ditentukan faktor fisik prasarana. Melonjaknya
inflasipun karena dipicu oleh kebijakan pemerintah yang menarik subisidi
sehingga harga listrik dan BBM meningkat. Kenaikan BBM tersebut cukup memberatkan
masyarakat lapisan bawah karena dapat menimbulkan multiplier effect, mendorong
kenaikan harga jenis barang lainnya yang dalam proses produksi maupun
distribusinya menggunakan BBM.
Tingginya
angka inflasi selanjutnya akan menurunkan daya beli masyarakat. Untuk bisa
bertahan pada tingkat daya beli seperti sebelumnya, para pekerja harus
mendapatkan gaji paling tidak sebesar tingkat inflasi. Kalau tidak, rakyat
tidak lagi mampu membeli barang-barang yang diproduksi. Jika barang-barang yang
diproduksi tidak ada yang membeli maka akan banyak perusahaan yang berkurang
keuntungannya. Jika keuntungan perusahaan berkurang maka perusahaan akan
berusaha untuk mereduksi cost sebagai konsekuensi atas berkurangnya keuntungan
perusahaan. Hal inilah yang akan mendorong perusahaan untuk mengurangi jumlah
pekerja/buruhnya dengan mem-PHK para buruh. Salah satu dari jalan keluar dari
krisis ini adalah menstabilkan rupiah. Membaiknya nilai tukar rupiah tidak
hanya tergantung kepada money suplly dari IMF, tetapi juga investor asing
(global investment society) mengalirkan modalnya masuk ke Indonesia (capital
inflow). Karena hal inilah maka pengendalian laju inflasi adalah penting dalam
rangka mengendalikan angka pengangguran.
Dalam indikator ekonomi makro ada tiga hal
terutama yang menjadi pokok permasalahan ekonomi makro. Pertama adalah masalah
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat dikategorikan baik jika angka
pertumbuhan positif dan bukannya negatif. Kedua adalah masalah inflasi. Inflasi
adalah indikator pergerakan harga-harga barang dan jasa secara umum, yang
secara bersamaan juga berkaitan dengan kemampuan daya beli. Inflasi
mencerminkan stabilitas harga, semakin rendah nilai suatu inflasi berarti
semakin besar adanya kecenderungan ke arah stabilitas harga. Namun masalah
inflasi tidak hanya berkaitan dengan melonjaknya harga suatu barang dan jasa.
Inflasi juga sangat berkaitan dengan purchasing power atau daya beli dari
masyaraka. Sedangkan daya beli masyarakat sangat bergantung kepada upah riil.
Inflasi sebenarnya tidak terlalu bermasalah jika kenaikan harga dibarengi
dengan kenaikan upah riil. Masalah ketiga adalah pengangguran. Memang masalah
pengangguran telah menjadi momok yang begitu menakutkan khususnya di
negara-negara berkembang seperti di Indonesia. Negara berkembang seringkali
dihadapkan dengan besarnya angka pengangguran karena sempitnya lapangan
pekerjaan dan besarnya jumlah penduduk. Sempitnya lapangan pekerjaan
dikarenakan karena faktor kelangkaan modal untuk berinvestasi. Masalah
pengangguran itu sendiri tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang namun
juga dialami oleh negara-negara maju. Namun masalah pengangguran di
negara-negara maju jauh lebih mudah terselesaikan daripada di negara-negara
berkembang karena hanya berkaitan dengan pasang surutnya business cycle dan
bukannya karena faktor kelangkaan investasi, masalah ledakan penduduk, ataupun
masalah sosial politik di negara tersebut.
Masalah pengangguran jika dibiarkan berlarut-larut maka sangat besar
kemungkinannya untuk mendorong suatu krisis sosial. Suatu krisis sosial
ditandai dengan meningkatnya angka kriminalitas, tingginya angka kenakalan
remaja, melonjaknya jumlah anak jalanan atau preman, dan besarnya kemungkinan
untuk terjadi berbagai kekerasan sosial yang senantiasa menghantui masyarakat
kita.
Bagi banyak orang, mendapatkan sebuah pekerjaan
seperti mendapatkan harga diri. Kehilangan pekerjaan bisa dianggap kehilangan
harga diri. Walaupun bukan pilihan semua orang, di zaman serba susah begini
pengangguran dapat dianggap sebagai nasib. Seseorang bisa saja diputus hubungan
kerja karena perusahaannya bangkrut. Padahal di masyarakat, jutaan penganggur
juga antri menanti tenaganya dimanfaatkan.
Besarnya jumlah pengangguran di Indonesia
lambat-laun akan menimbulkan banyak masalah sosial yang nantinya akan menjadi
suatu krisis sosial, karena banyak orang yang frustasi menghadapi nasibnya.
Pengangguran yang terjadi tidak saja menimpa para pencari kerja yang baru lulus
sekolah, melainkan juga menimpa orangtua yang kehilangan pekerjaan karena
kantor dan pabriknya tutup. Indikator masalah sosial bisa dilihat dari begitu
banyaknya anak-anak yang mulai turun ke jalan. Mereka menjadi pengamen,
pedagang asongan maupun pelaku tindak kriminalitas. Mereka adalah generasi yang
kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan maupun pembinaan yang baik.
Salah satu faktor yang mengakibatkan tingginya
angka pengangguran di negara kita adalah terlampau banyak tenaga kerja yang
diarahkan ke sektor formal sehingga ketika mereka kehilangan pekerjaan di
sektor formal, mereka kelabakan dan tidak bisa berusaha untuk menciptakan
pekerjaan sendiri di sektor informal. Justru orang-orang yang kurang berpendidikan
bisa melakukan inovasi menciptakan kerja, entah sebagai joki yang menumpang di
mobil atau joki payung kalau hujan. Juga para pedagang kaki lima dan tukang
becak, bahkan orang demo saja dibayar. Yang menjadi kekhawatiran adalah jika
banyak para penganggur yang mencari jalan keluar dengan mencari nafkah yang
tidak halal. Banyak dari mereka yang menjadi pencopet, penjaja seks, pencuri,
preman, penjual narkoba, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar