nama : dewi lestari
kelas : 3eb11
npm : 21211958
mata kuliah : bahasa indonesia 2
1.
perhatikan format daftar pustaka pada PI
jelaskan dan berikan contoh untuk masing
masing jenis aturan yang digunakan dalam PI contohnya sistem harvard , sistem
vancouver , sistem abjad dan sistem nomor urut jawab :
“Daftar
pustaka merupakan suatu bentuk kejujuran penulis dan penghargaan intelektual
terhadap penulis lainnya”.
Sebagai awal saya ingin memaparkan bahwa daftar pustaka
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah karya tulis ilmiah. Ini
berarti mau tidak mau atau suka tidak suka, dalam menulis sebuah karya seorang
penulis diwajibkan juga untuk menulis daftar pustaka atau sitasi yang
digunakannya. Dalam berbagai kompetisi karya tulis ilmiah pun melampirkan
daftar pustaka merupakan sebuah keharusan, bahkan memenuhi 5% – 10% total penilaian.
Namun sayangnya kesempatan untuk mendapatkan nilai penuh di 5% – 10% ini belum
bisa dimanfaatkan dengan baik karena penulisannya yang tidak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Tidak dapat dipungkiri memang, beberapa institusi
memiliki ketentuannya sendiri dalam menulis sebuah rujukan. Setidaknya ada dua
sistem yang diterima secara internasional dan umum digunakan dalam bidang
kedokteran yaitu sistem Harvard dan sistem Vancouver.
Mungkin bagi yang masih awam dengan istilah sitasi (rujukan) dengan gaya
vancouver atau harvard karena memang metode ini baru diperkenalkan dibangku
perkuliahan. Orang-orang seringkali membedakan harvard dan vancouver hanya pada
aplikasinya di halaman isi,
- Sistem harvard: metode pengobatan
penyakit ini saat ini lebih kepada penggunaan antibiotika (Robert & Black,
2007)
- Sistem vancouver: metode pengobatan
penyakit ini sebaiknya menggunakan kombinasi bedah dan medikamentosa1-3
Tetapi lebih dari itu
ada perbedaan yang mendasar pula pada penulisannya di daftar pustaka (dan hal
ini yang jarang diperhatikan oleh kebanyakan penulis)
Saat ini saya memperkenalkan sistem sitasi
dengan gaya vancouver (harvard baru dibahas pada artikel berikutnya). Sistem
Vancouver merupakan sistem yang sering digunakan dalam berbagai jurnal ilmiah
atau publikasi akademik. Sistem ini umumnya disebut author-number
system karena sistemnya yang merujuk dengan menggunakan angka.
Nama Vancouver diambil karena sistem ini merupakan hasil dari pertemuan yang
dilaksanakan di Vancouver, British Columbia, Canada pada tahun 1979 yang
merupakan cikal bakal berdirinya ICMJE (International Comitee of Medical
Journal Editors). Dibandingkan harvard, vancouver lebih populer digunakan di
jurnal kedokteran karena tidak terlalu banyak memakan tempat (karena hanya perlu
menuliskan angka tanpa nama dan tahun) sehingga mengurangi jumlah halaman.
Selain itu, vancouver juga memungkinkan penggunanya merujuk lebih dari satu
sumber untuk sebuah pernyataan (kalimat) tanpa perlu merusak estetika
penulisan.
Berikut ini akan saya jabarkan bagaimana konsep dasar menuliskan daftar pustaka
dengan sistem Vancouver ketika menyitasi sebuah jurnal, buku, dan aplikasinya.
Untuk sumber non-jurnal atau buku (misalnya koran, artikel internet, dan
lainnya) bisa diunduh di sini .
Menyitasi Sebuah Jurnal
Secara umum sitasi jurnal dengan sistem
Vancouver adalah sebagai berikut:
Banyak ketentuan yang digunakan dengan menggunakan sistem ini.
Berikut adalah ketentuan yang cukup penting untuk diperhatikan:
Nama Pengarang (Authors)
· Urutkan nama pengarang
sesuai dengan yang tertera dalam jurnal.
·
Taruhlah
nama terakhir (last name) atau nama keluarga (family) pengarang
dibagian depan untuk setiap pengarang.
· Ubah nama depan dan nama
tengah yang tertera ke dalam inisial, maksimal dua inisial sesuai urutan nama
depan dan tengah.
· Gunakan koma dan spasi
untuk membedakan nama pengarang yang satu dengan lainnya.
· Akhiri informasi nama
pengarang dengan menggunakan titik.
· Jika halaman merupakan
suatu pertimbangan dan jumlah pengarang cukup banyak, maka dapat
menggunakan 3 pengarang pertama atau 6 pengarang pertama. Nama pengarang
terakhir diikuti dengan koma dan spasi kemudian berikan “et al.” atau “and
others.”
·
Hilangkan
jabatan, pangkat, titel, atau tanda kehormatan lainnya yang mengikuti nama
pengarang
· Jika organisasi adalah
pemilik dari artikel atau jurnal, maka ikuti ketentuan berikut
o Hilangkan “the” dalam
menggunakan nama organisasi
o Jika dalam publikasi
disertakan divisi organisasi yang bersangkutan, masukkan divisi tersebut
setelah nama organisasi dan dipisahkan dengan koma. Jika ada lebih dari 2
divisi pisahkan dengan titik koma
·
Jika nama pengarang atau pemilik tidak ditemukan, maka
ketentuan yang berlaku adalah sebagai berikut
o Jika ditemukan nama
editor atau translator, mulailah sitasi dengan nama editor atau translator,
kemudian akhiri dengan koma dan berikan informasi tentang peranan orang
tersebut.
o Jika tidak ditemukan baik
nama pengarang, pemilik, editor, ataupun translator, mulailah dengan judul dari
artikel tersebut. Jangan menggunakan anonymous.
Judul Tulisan / Artikel
Masukan judul artikel
sesuai dengan yang tertera dalam jurnal/publikasi.
· Kapitalkan hanya huruf
pertama dari kata pertama dalam judul. Huruf kapital juga digunakan dalam
akronim, dan inisial.
· Gunakan titik dua diikuti
dengan spasi untuk memisahkan judul dengan subjudul.
· Akhiri judul artikel
dengan titik walaupun ada tanda tanya atau tanda seru dalam judul artikel
tersebut.
· Jangan memasukkan header
dalam sebuah jurnal (“case report study”, “case control study”) sebagai
judul tulisan, kecuali daftar isi menyebutkan bahwa header tersebut termasuk
dalam judul tulisan.
Nama Jurnal
· Masukan nama jurnal
sesuai dengan bahasa aslinya.
· Gunakan abreviasi nama
jurnal yang telah disepakati secara internasional.
· Gunakan
huruf capital dalam mengawali setiap huruf dalam nama jurnal termasuk
abreviasinya.
· Ada beberapa ketentuan
dalam menetapkan abreviasi suatu jurnal.
·
Gunakan
abreviasi yang sesuai untuk bahasa Inggris pada umumnya (bisa dilihat di ) dan
kapitalkan huruf pertamanya. Hilangkan kata “articles”, kata hubung, dan
preposisi. Contoh: “of”, “the”, “at”, dan sebagainya
·
Bisa melihat daftar susunan yang ditetapkan oleh beberapa
publikasi seperti MedLine, PubMed, dan sebagainya.
· Akhiri nama jurnal dengan
menggunakan titik dan spasi.
Tanggal Publikasi
· Tanggal publikasi diurut
mulai dari tahun, bulan dan hari publikasi.
· Bulan disingkat
berdasarkan tiga huruf pertama.
· Akhiri informasi tanggal
publikasi dengan titik dua.
· Terkadang beberapa jurnal
memberikan suplemen (supplement), bagian (parts), atau
edisi/nomor khusus (special number). Ini semua diletakkan setelah
tanggal. Gunakan abreviasi berikut : Suppl, Pt, Spec No
· Gunakan hanya nomor arab
saja.
· Terkadang suplemen
diberikan nama daripada diberikan nomor. Jika demikian, gunakan singkatan yang
telah disepakati secara internasional.
· Akhiri suplemen, bagian,
atau nomor khusus dengan titik dua.
Nomor Volume dan Nomor Isu
·
Hindari penggunaan kata “volume” atau “vol”. Nomor saja
sudah cukup untuk menunjukan volume jurnal tersebut.
·
Gunakan angka arab untuk nomor volume dan nomor isu.
Pisahkan multipel volume dengan garis strip (-), misal 5-6, 10-11. Untuk nomor
isu diletakkan di dalam kurung.
· Jika tidak ditemukan
nomor volume jurnal, berikan titik koma setelah tanggal publikasi diikuti oleh
nomor isu (yang diletakkan dalam kurung).
·
Hindari penggunaan “number”, “num”, “no” atau kata-kata
lainnya yang ingin menunjukkan nomor isu.
· Akhiri nomor isu dengan
titik dua.
Lokasi dan Halaman
· Jangan mengulang nomor
halaman kecuali diikuti oleh huruf.
· Akhiri lokasi atau
halaman dengan menggunakan titik.
·
Jika halaman tidak berurutan, gunakan tanda koma dan
spasi untuk memisahkan antara halaman satu dengan lainnya.
·
Jika dalam satu jurnal tidak disertakan halaman, maka
tulis jumlah halaman yang dikutip. Misalkan mengutip 5 halaman maka tulislah [5
p.]. Letakkan dalam kurung kotak.
Menyitasi Sebuah Buku
Secara umum bentuk sitasi sebuah buku
adalah sebagai berikut
Ketentuan sitasi sebuah buku dengan sistem
Vancouver hampir mirip dengan ketentuan sitasi sebuah jurnal. Berikut hanya
dijelaskan perbedaannya, sedangkan yang tidak dibahas pada bagian ini semuanya
persis sama seperti saat mensitasi jurnal.
Edisi Buku
Bagian ini penting untuk dicantumkan,
sehingga pembaca tahu edisi berapa yang digunakan oleh penulis (karena setiap
edisi pasti ada beberapa perubahan di dalamnya!). Berikut ini adalah ketentuan
dalam mencantumkan edisi buku.
· Edisi buku diletakkan
setelah judul buku.
· Gunakan abreviasi untuk
kata-kata yang umum digunakan. Misalkan ed. (edition), spec. (special),
transl. (translation).
· Kapitalkan hanya huruf
pertama dalam pernyataan edisi.
· Gunakan angka arab.
Sebagai contoh second menjadi 2nd dan III menjadi 3rd.
· Akhiri edisi dengan
titik.
· Jika buku tidak
mencantumkan nomor edisinya, anggap saja buku itu merupakan edisi pertama.
Editor dan Penulis/Pemilik Kedua (Secondary
Author) Dari Keseluruhan Buku
Yang dimaksud dengan secondary
author adalah mereka yang memodifikasi pekerjaan dari pemilik utama. Sebagai
contoh editor, translator, dan ilustrator. Berikut adalah ketentuan ketika
mensitasi sebuah buku yang memiliki secondary author.
· Letakkan nama dari secondary
author setelah pernyataan edisi buku.
· Untuk nama, ikuti format
yang umum dalam sistem Vancouver (lihat penamaan saat mensitasi jurnal)
· Berikan tanda koma di
akhir nama editor diikuti kata ‘editor’, diakhir nama ilustrator dengan koma
diikuti kata ‘ilustrator’, dan lain sebagainya.
· Akhiri informasi secondary
author dengan titik.
· Jika tidak ada pemilik
utama dari buku tersebut, pindahkan secondary author menjadi
pemilik utama.
Penerbit Untuk Keseluruhan Buku
Berikut adalah ketentuan untuk mencantumkan
penerbit.
· Cantumkan penerbit sesuai
yang tertera dalam publikasinya. Gunakan kapitalisasi huruf sesuai dengan yang
tertera dalam buku.
· Abreviasikan penerbit
yang telah diketahui oleh umum jika diperlukan, tetapi tetap harus
dipertimbangkan ketika menyingkat nama penerbit untuk menghindari kebingungan
pembaca.
· Apabila divisi dari
penerbit tersebut dicantumkan dalam buku, maka nama penerbit ditaruh di awal
kemudian diikuti oleh nama divisi tersebut.
· Jika ditemukan lebih dari
satu penerbit, pilihlah penerbit yang ada diurutan paling atas atau satu penerbit
yang dicetak dengan huruf besar atau ditebalkan.
· Jika tidak ditemukan nama
penerbit, maka tulislah “publisher unknown” dalam kolom kotak.
· Akhiri informasi penerbit
dengan titik koma.
Lokasi / Halaman
Untuk mencantumkan lokasi halaman dalam
sebuah buku sedikit berbeda dengan cara mencantumkan halaman dalam sebuah
jurnal.
· Jangan menghitung bagian
berikut sebagai halaman: introductory material, lampiran, indeks,
walaupun dalam sebuah buku bagian ini diberikan halaman.
· Berikan nomor halaman
dihalaman teks tersebut dikutip diikuti huruf p.
· Untuk buku yang terdiri
lebih dari satu volume, kutip total nomor dari keseluruhan volume termasuk
volume dari halaman yang dikutip.
· Jika dalam buku tidak
terdapat halaman, maka hitung jumlah halaman yang anda kutip, kemudian
tambahkan ”leaves”.
· Akhiri informasi
lokasi/halaman dengan titik.
Bagaimana Cara Merujuk
Kepustakaan di Dalam Karya?
Setelah kita mengetahui bagaimana cara
menulis daftar pustaka ala Vancouver dengan benar, sekarang akan dibahas
bagaimana menuliskan rujukan dalam paragraf suatu karya. Berikut adalah
beberapa ketentuan dan penjelasan dalam menulis rujukan dalam sebuah
kalimat/paragraf.
· Sistem Vancouver
menggunakan sistem penomoran untuk menyatakan sumber yang digunakan dalam
tulisan. Apresiasi penulis terhadap penulis karya yang dikutipnya diwujudkan
dalam nomor ini.
· Nomor ini bersifat
statis, artinya nomor yang digunakan di dalam paragraf manapun selalu sama
ketika mengutip dari sumber yang sama.
· Nomor ini ditulis
disebelah kanan koma atau titik, dan disebelah kiri titik dua atau titik koma.
Angka rujukan tersebut dapat ditulis superscript atau
dalam kurung.